Kamis, 30 Oktober 2014

JOYOTAKAN MULAI KESULITAN AIR BERSIH

Serengan”. Beberapa warga di Kelurahan Joyotakan mulai merasakan kesulitan air bersih. Hal ini karena dampak musim kemarau yang berkepanjangan yang terjadi tahun ini.

Diskusi Fosminsa
Salah seorang warga Rt 01 Rw VI mengatakan, seperti tahun sebelumya Joyotakan sering kesulitan tentang air bersih karena lokasinya yang jauh dari instalasi sumber air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Selain itu sebagian besar air bawha tanah di Joyotakan juga rasanya asin.

Musim kemarau tahun ini sudah pasti mengalami kesulitan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ujar Haryanto kepada Solopos di Rumahnya .18/8 2014

Haryanto menyatakan,“Kesulitan air bersih mulai dirasakan sejak awal bulan juli kemarin dan berlanjut hingga sekarang, Ia memperkirakan kondisi seperti ini akan terus berlanjut, karnea ini juga dikuatkan oleh ramalan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) bahwa musim kemarau akan terjadi sampai bulan September. Jika prediksi BMKG benar musim kemarau akan terjadi sampai pada bulan September beban warga akan semakin berat” katanya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya pada musim kemarau volume air dari PDAM di Joyotaka begitu terbatas. Pada musim penghujan air mengalir terus dari pagi hingga malam hari. Namun kini air PDAM hanya mengalir pada pukul 22.00 sd 24.00 WIB. Itupun air mengalirnya tidak pasti terkadang dari pukul 24.00 WIB hanya sampai pukul 04.00 sudah tidak mengalir, Sebagian warga terpaksa harus beli air minum keliling untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kisaran antara 2000 sd 3000 rupiah per Jerigen. Haryanto


Karya peserta training jurnalistik warga kerjasama FISIP UNS dan Pattiro Surakarta, Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar