Serengan”. Beberapa
warga di Kelurahan Joyotakan mulai merasakan kesulitan air bersih. Hal ini
karena dampak musim kemarau yang berkepanjangan yang terjadi tahun ini.
Diskusi Fosminsa |
Salah
seorang warga Rt 01 Rw VI mengatakan, seperti tahun sebelumya Joyotakan sering
kesulitan tentang air bersih karena lokasinya yang jauh dari instalasi sumber
air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Selain itu sebagian besar
air bawha tanah di Joyotakan juga rasanya asin.
Musim
kemarau tahun ini sudah pasti mengalami kesulitan air bersih untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari, ujar Haryanto kepada Solopos di Rumahnya .18/8 2014
Haryanto
menyatakan,“Kesulitan air bersih mulai dirasakan sejak awal bulan juli kemarin
dan berlanjut hingga sekarang, Ia memperkirakan kondisi seperti ini akan terus
berlanjut, karnea ini juga dikuatkan oleh ramalan BMKG (Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika) bahwa musim kemarau akan terjadi sampai bulan
September. Jika prediksi BMKG benar musim kemarau akan terjadi sampai pada
bulan September beban warga akan semakin berat” katanya.
Seperti
tahun-tahun sebelumnya pada musim kemarau volume air dari PDAM di Joyotaka
begitu terbatas. Pada musim penghujan air mengalir terus dari pagi hingga malam
hari. Namun kini air PDAM hanya mengalir pada pukul 22.00 sd 24.00 WIB. Itupun
air mengalirnya tidak pasti terkadang dari pukul 24.00 WIB hanya sampai pukul
04.00 sudah tidak mengalir, Sebagian warga terpaksa harus beli air minum
keliling untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kisaran antara 2000 sd 3000
rupiah per Jerigen. Haryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar