Rabu, 07 Oktober 2015

Polecy Breaf, MP3S (Masyarakat Peduli Pelayanan Publik Surakarta)


                                                                                                        
                                                                       Edisi September  2015
Kotak Pengaduan Kosong Bukan Berarti Tidak Ada Masalah

Kotak pengaduan atau fasilitas pengaduan yang telah disediakan instansi pelayanan publik jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Ini bukan berarti masyarakat tidak mempunyai permasalahan akan pelayanan publik. Masyarakat tidak memanfaatkan sarana pengaduan karena banyak faktor antara lain: keaktifan masyarakat yang masih kurang ikut berpartisipasi dalam pelayanan publik melalui pengaduan. Adanya rasa takut ketika melakukan pengaduan. Adanya kebosanan terhadap pengaduan yang tidak segera ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Atau tidak menariknya fasilitas pengaduan yang disediakan pemerintah membuat orang malas memanfaatkannya.
Contoh kegiatan untuk mendorong partisipasi masyarakat melalui pengaduan adalah kegiatan mobile complain yang dilakukan oleh MP3S.  Dalam waktu yang cukup singkat MP3S berhasil mendapatkan 171 keluhan. Hasil  mobile complain MP3S bidang yang paling banyak dikeluhkan adalah bidang kesehatan.  Kedua, bidang pendidikan dan disusul fasilitas umum. Secara umum jenis keluhan yang tertinggi dari bidang-bidang tersebut adalah pelayanan petugas yang tidak sesuai.  Diikuti keluhan fasilitas pelayanan publik yang musti harus dibenahi.
Latar Belakang
Sebagai wujud praktik negara demokrasi dalam pelayanan publik adalah memberi kesempatan pada masyarakat untuk menyampaikan keluhan (complain) atau pengaduan ketika pelayanan yang diterimanya tidak sesuai dengan harapan atau tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh pemberi layanan.
UU No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik di Indonesia sudah membuka ruang-ruang partisipasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Namun pada kenyataannya hingga kini masyarakat masih enggan untuk melakukan kritik saran ataupun pengaduan sehingga berbagai pelayanan yang seharusnya bisa diperbaiki tidak diperbaiki bahkan menurun karena tidak ada keluhan dari masyarakat. Entah ini karena optimalnya posko pengaduan yang dibuat maupun adanya ketakutan masyarakat melakukan pengaduan.
Dalam rangka jemput bola mendapatkan masukan untuk memperbaiki pelayanan publik di Solo Masyarakat Peduli Pelayanan Publik Surakarta (MP3S) telah melakukan pengaduan bergerak (mobile complain) pelayanan publik  Kota Surakarta pada acara car free day Solo, Minggu, 19 April 2015, Pk 06.00 – 09.00 WIB di Depan Kantor Dinsosnakertrans Surakarta, Jl Slamet Riyadi No 306 Solo.
Untuk menarik warga melakukan pengaduan pelayanan publik pegiat MP3S memanfaatkan badut dan hiburan orgen tunggal yang diramaikan oleh penyanyi dan joget para pegiat MP3S. Ternyata dalam waktu yang cukup singkat MP3S berhasil menggajak 171 responden yang bersedia melakukan pengaduan pelayanan publik dengan fasilitas yang sudah disediakan MP3S.

Temuan Penting
Hasil mobile complain oleh MP3S bidang pelayanan publik yang paling banyak mendapat keluhan adalah bidang kesehatan. Disusul oleh pendidikan dan fasilitas umum. Kebanyakan responden mengeluhkan akan adanya sikap petugas yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Fasilitas dan prasarana yang masih belum optimal menunjang layanan. Dan adanya biaya yang masih tinggi untuk mendapatkan layanan.  Secara lengkapnya bisa dilihat dibawah ini.

           a.    Responden
Masyarakat yang memanfaatkan mobile complain ini banyak didominasi oleh masyarakat yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat yang  bersentuhan langsung dengan akses layanan publik adalah perempuan.  Perempuan bersinggungan dengan pengurusan dokumen-dokumen kependudukan, layanan bidang kesehatan, pendidikan, pasar, pemanfaatan fasilitas umum (Fasum), kelistrikan dan  PDAM, sedangkan perijinan banyak didominasi oleh Masyarakat berjenis kelamin laki-laki.
Jumlah responden yang memanfaatkan mobile complain sebagai media untuk menyampaikan keluhan dapat dilihat dalam table berikut ini.

Tabel  Responden
No
Keterangan
Jumlah
Prosentase
1
Laki-laki
51 Orang
32 %
2
Perempuan
110 Orang
68 %
3
Jumlah Total
171 Orang
100 %

            b.    Bidang Pelayanan Publik
Keluhan Masyarakat terhadap pelayanan publik dapat kami kategorikan dalam bidang-bidang seperti bagan  berikut :

Bidang layanan yang banyak mendapatkan pengaduan adalah bidang layanan kesehatan ada 35 pengaduan diikuti Pendidikan sejumlah 30 pengaduan, fasilitas umum 29 pengaduan, kelistrikan 17 pengaduan.  PDAM dan Jenis pelayan publik lainnya masing-masing ada 16 pengaduan, Perizinan 13 pengaduan, Adminduk 9 pengaduan, Pasar 6 pengaduan total 171 responden  dari masyarakat yang memanfaatkan mobile complain tersebut.

           c.    Jenis Keluhan
            
Dari bidang-bidang keluhan yang masuk dapat dikategorisasikan lagi menjadi beberapa jenis keluhan.
Secara umum jenis keluhan yang masuk bisa dilihat sebagai berikut: Jenis keluhan yang tertinggi ditempati akan keluhan sikap petugas 21 %,  Fasilitas 18 %. Syarat administrasi dan biaya 16 %, ketidakjelasan prosedur 15 %. Waktu pelayanan 10 % dan lainnya 4  %.

d.    Rincian Jenis Keluhan Perbidang
Dari data yang masuk secara umum jenis keluhannya  dapat diperinci lagi perbidang sebagai berikut: 

            1.    Bidang Pelayanan Kesehatan
Secara prosentase jenis keluhan bidang kesehatan dapat dilihat dalam bagan disamping.
Keluhan masyarakat yang masuk terkait kesehatan ditemukannya antara lain: banyak petugas kesehatan yang kurang ramah terhadap masyarakat. Fasilitas sarana prasarana pelayanan kesehatan, yang kurang optimal, rumit dan biaya masih mahal.  Waktu pelayanan yang molor dari jadwal yang sudah dipampangkan. Kebijakan kesehatan yang dibuat masih sama rata sehingga merugikan masyarakat.
Terkait dengan asuransi aduan yang masuk juga menyayangkan masih banyak terjadinya diskriminasi antara pasien askes dengan umum. Adanya BPJS yang tidak bisa digunakan ketika akan mengakses kesehatan. Jika Askes atau jamkesmas RS umum masih sering membatasi kuota pasien. Bila pakai fasilitas Jamkesmas selalu dibilang penuh dan perlu waktu lama antri.  Kebanyakan responden telah mengupayakan pengatasan masalah dengan melakukan pengaduan kepada pihak terkait maupun relasi yang berkaitan.
Harapan responden antara lain adanya pembenahan pelayanan kesehatan di Indonesia.   Biaya lebih murah, sarana prasarana lebih baik. Petugas lebih ramah dan tidak mempersulit pelayanan. Ada kejelasan SOP (Standar Operasional Pelayanan) penyediaan dan rencana tindak lanjut (RTL) akan pengduan yang masuk.  Pelayanan bisa memuaskan masyarakat baik, prosedur lebih cepat dan lebih menghargai masyarakat yang memerlukan pelayanan tersebut. Serta tidak ada diskriminasi pelayanan kesehatan. 

2.    Bidang Pelayanan Pendidikan

Jenis keluhan bidang pendidikan yaitu soal biaya 30 %, fasilitas 20 %, sikap petugas dan adiministrasi 18 %, ketidakjelasan prosedur 8 %, waktu pelayanan 6 % dan yang lainnya 0 %. Masyarakat mengeluhkan mengapa dunia pendidikan biaya mahal tapi tidak diimbangi dengan peningkatan sarana prasarana yang memadai.  Bahkan ada yang responden yang mempertegas jika pendidikan masih mahal apakah ini layak disebut Negara merdeka! Responden juga ada yang mengingatkan tentang kurikulum 2013 yang maksudnya bagus tapi harus tetap memperhatikan unsur siswa agar tidak keberatan.  Mengapa kuota siswa dari luar kota dibatasi.
Upaya yang dilakukan responden untuk mengatasi masalahnya antara lain: berani menyatakan pendapatnya di forum-fourm terkait pendidikan. Menyampaikan atau konsultasi persoalan kepada pihak-pihak pendidikan.  Mencari keringanan biaya pendidikan, mengisi kotak pengaduan.
Harapan responden biaya pendidikan murah standar dengan fasilitas yang baik. Pelayanan bisa memuaskan masyarakat baik. Prosedur lebih cepat. Pelayanan tidak berbelit-belit dan lebih menghargai masyarakat yang memerlukan pelayanan. Pemerintah bisa menanggapi keluhan masyarakat. Adanya kesamaan standar penerimaan siswa baru baik dari dalam kota maupun luar kota sebagai sesama warga negara. 

3.    Bidang Pelayanan Kelistrikan
Jenis keluhan bidang kelistrikan  antara lain: fasilitas 27 %, disusul sikap petugas dan ketidakjeasan prosedur 21 %, biaya 10 % , waktu pelayanan 7 % dan yang lainnya kosong. Masyarakat mengeluhkan   seringnya terjadi pemadaman listrik tanpa adanya pemberitahuan pemadaman sebelumnya. Tentu ini sangat mengganggu untuk kepentingan publik terutama dari daerah sekitar Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) seperti Pucangsawit dan juga sangat menggangu para defabel ketika mereka akan mengakses fasilitas yang digunakan. Adanya petugas listrik yang masih belum objektif dan belum jujur ketika mencatat kapasitas penggunaan listrik. Tarif Dasar Listrik (TDL) yang masih tinggi. Ribet masyarakat ketika menyampaikan keluhan langsung kepada petugas.
Sejauh ini belum ada upaya yang intensif dari pihak PLN sendiri terhadap problem mekanisme pemadaman. Upaya-upaya yang telah dilakukan warga antara lain:  menyampaikan masalah diberbagai forum. Mingisi kotak saran. Mengadu ke MP3S, ke  RT/RW atau PLN. Menyampaikan lewat teman & keluarga yang berkerja di PLN. 
Harapan responden adanya perbaikan pelayanan listrik di Solo. Ada kejelasan prosedur pelayanan contoh sepert SOP. Cepat tanggap bagi pelayanan publik sendiri.  Sosialisasi dan komunikasi yang jelas dan tidak kaku serta hirarkis kepada warga yang keberatan atas komplain pelayanan publik. Semakin ramah difabel untuk mendapatkan hak-haknya.  Petugas PLN menghargai dan tidak mematikan listrik disaat jam-jam sibuk..  PLN diharapkan lebih mengedepankan  pelayanan yang prima  jangan hanya selalu menaik tarifnya.

           4.    Bidang Pelayanan Perizinan
Jenis keluhan bidang perizinan tertinggi diduduki jenis ketidakjelasan prosedur 23 %, kemudian  syarat administrasi 17 %, biaya 14 % disusul oleh waktu pelayanan, fasilitas dan sikap pe tugas yang totalnya sama ada 13 % dan yang lainya ada 7 %.
Keluhan yang masuk antara lain: masih kurangnya kemudahan prosedural dalam mengurus perizinan. Ketidakjelasan prosedur yang digunakan dalam memberikan pelayanan. Kalau dari atasnya mengurus ijin sudah ribet maka memunculkan permainan oknum-oknum seperti membuat SIM dan mencari surat IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).
Upaya yang telah responden lakukan antara lain: berpendapat diberbagai forum.  Melapor RT, menyampaikan keluhan kepada pejabat publik melalui media on line.  Harapan responden: Kota Solo lebih baik pelayanan perizinannya, semakin ramah difabel untuk mendapatkan hak-haknya.. Adanya transparansi, kejelasan prosedur, biaya dan waktu.

           5.    Bidang Pelayanan Adminduk
Jenis keluhan bidang adminduk yang dikeluhkan terbanyak adalah soal biaya dan sikap petugas ada 23 %, kemudian ketidakjelasan prosedur dan syarat administrasi 18 %, waktu pelyanan 12 %, fasilitas 6 % dan yang lainiya 0 %. Penjelasan berkaitan dengan adminduk antara lain: banyak akses dan pelayanan publik bagi kaum difabel belum mendapatkan pelayanan maksimal. Pembuatan E KTP lama waktunya.
Upaya yang telah diadukan responden antara lain: menyampaikan pendapat diberbagai forum. Mananyakan ke pihak RT ataupun ke Kelurahan. Menyampaikan masukan-masukan. Ada yang pernah ke samsat tapi responnya kurang dalam menangani hal tersebut dan kurangnya sosialisasi dari pihak yang bersangkutan.

Harapan responden: pelayanan publik bisa dilayani lebih baik.  Kota Solo semakin ramah difabel dan warga difabel mendapatkan hak-haknya.  
           6.    Bidang Pelayanan Pasar
         
Jenis keluhan bidang pasar bisa dilihat dalam bagan disamping. Keterangan keluhan masyarakat yang masuk antara lain: Karcis retribusi Pasar Penumping nominal yang ditarik tidak sesuai dengan nominal karcis. PKl jalan Slamet Riyadi tiap hari ditarik meski tidak masuk.
Upaya yang telah diadukan responden antara lain berani berpendapat di forum-forum dan memberi masukan-masukan. Harapan responden: pembayaran retribusi sesuai dengan karcis dan aturan dan kalau libur tidak ada tarikan. Kota Solo semakin ramah difabel dan warga difabel mendapatkan hak-haknya. 

              
           7.    Bidang Pelayanan PDAM 
            Jenis keluhan PDAM yang tertinggi sikap petugas 18 %, Ketidakjelasan prosedur 18 %,             syarat administrasi 17 %. Keluhan fasilitas dan waktu pelayanan masing-masing 15 %,               biaya 12 % dam yang lainnya 0%. seperti dalam bagan disamping.              
Keluhan masyarakat yang masuk terkait PDAM antara lain:  Air PDAM sering kotor dan sering mati, kadang air sangat keruh, jika dilaporkan tidak ada tanggapan seperti di Perum Mojosongo. PDAM bila ada gangguan saluran air lambat  dalam menangani.  Pada saat pembayaran PDAM pengguna PDAM seolah-olah dianggap bukan sebagai costumer tetapi malah petugas mengganggap pengguna yang melakukan kesalahan. Petugas PDAM masih ada yang belum objektif dan jujur ketika mencatat penggunaan kapasitas air.
Upaya yang telah dilakukan responden seperti:  mengisi kotak pengaduan. Lapor ke kantor terkait seperti melalui telepon ke bidang terkait. Menyampaikan lewat teman & keluarga yang berkerja di PDAM. Menyampaikan diberbagai forum. Membantu pemerintah mewujudkan program air bersih.  

Harapan responden, pelayanan bisa memuaskan  dan lebih menghargai masyarakat yang memerlukan pelayanan tersebut.  Prosedurnya lebih cepat. Biaya lebih murah. Bisa merubah apa saja dan dengan jelas dan bisa membuat nyaman. Jam kerja tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan peraturan.

           8.    Bidang Pelayanan Fasilitas Umum
           Jenis keluhan bidang pelayanan fasilitas umum bisa dilihat dalam bagan berikut.
          
Keluhan masyarakat terkait fasilitas umum antara lain: banyak fasilitas umum masih belum baik, contoh kalau malah lampu penerangan ada yang belum ada.  Trafight light (Banjo) antara merah ke hijau terlalu cepat. sepertii daerah Banjarsari dan Tugu Lilin Pajang.  Banyak jalan rusak dan berlubang, saluran irigasi bumpet dan dangkal tapi tidak segera diperbaiki.  Jalur lambat Jl Slamet Riyadi yang seharusnya untuk jalur becak dan sepeda justru digunakan untuk parkir dan jalan sepeda motor. Banyak tempat dijadikan parkir dan petugasnya tidak tertib dengan prosedurnya misalnya soal tarif. Rumah-rumah dibangun diatas saluran air. Kernet BST sering kasar dan kurang ramah. Banyak orang yang membuang sampah sembarangan.
Upaya yang dilakukan responden: menyampaikan masalah diberbagai forum. Melaporkan ke RT/kelurahan terkait rumah diatas saluran air tapi belum ada tanggapan. Melakukan gotong royong terkait pembersihan saluran irigasi oleh gapoktan (Gabungan kelompok tani) bersama P3G di Banyuanyar. Menutup lubang jalan dengan batu dan pasir. Menegur petugas yang melakukan kesalahan. Audiensi ke Dishubkominfo menyampaikan masalah jalur lambat. Membuat release ke media massa.
Harapan responden: petugas lebih tertib, bertanggungjawab dan administrasinya jelas. Pelayanan bisa memuaskan masyarakat tanpa harus mensusahkan dengan syarat administrasi. Menghargai masyarakat yang memerlukan pelayanan publik. Memberi sanksi kepada petugas yang melakukan kesalahan ketika  menjalankan tugasnya. Ada upaya dari pihak PU untuk mengatasi banjir. Jalan Yosodipuro- Gemblegan  dibuat satu jalur dari selatan ke utara saja agar tidak macet. Pelayanan semakin ditingkatkan dan transparansi dalam penghitungan dan penetapan biaya listrik. 

            9.    Bidang Pelayanan Lainnya
 
Bidang lainnya ini merupakan kategorisasi keluhan yang tidak bisa masuk  dalam katogrisasi yang telah dibaut MP3S seperti bidang-bidang sebelumnya. Jenis keluhan bidang lainya secara rigitnya bisa dilihat seperti bagan disamping.
Keluhan yang masuk terkait dengan bidang pelayanan lainnya antara lain: seharusnya instansi - instansi  dinas menyediakan wi-fi untuk menunjang pendidikan dan mencari informasi kesehatan dan informasi-informasi lainnya. Pelayanan fasilitas infrastruktur olah raga yang  masih kurang memadai perlu diperbaiki  biar Solo olah raganya lebih maju, terutama olah raga sepak bola. Kenyataan Solo punya lapangan bagus tapi prestasinya kurang bagus.
UMR Solo masih minim dibandingkan kota-kota lain. Pelayanan di Kantor Pos kurang ramah.  Tidak adanya petugas penyeberangan didaerah pertigaan yang tidak teratur. Polisi dan kejaksaaan ada yang melakukan penyalahgunaan wewenang, penyimpangan prosedur, melaksanakan tugas tanpa melihat/mempertimbangkan kedua belah pihak.
Warga Timuran RT 4/IV Solo punya sumur resapan atau sumur. Sumurnya kadang-kadang warnanya airnya menjadi biru, putih sehingga tidak dapat digunakan mohon ditangani. Bidang pertanian kususnya tanaman padi yang dikelola banyak serangan hama penggerak batang (sundap/beluk) belum bisa teratasi. Disalah satu POM Bensin SPBU diberi kait karet dan kadang ada salah satu petugas yang sengaja menginjak selang pengisi bensin, hal tersebut merugikan pelanggan karena takaran bensin jadi tidak sesuai.
Upaya yang telah dilakukan responden antara lain: memberikan usulan perbaikan layanan. Menegur petugas yang melakukan kesalahan. Harapan responden, SPBU bisa mengontrol terhadap karyawannya agar tidak melakukan kecurangan. Pengaduan yang masuk bisa di carikan jalan keluarnya. Polisi dan kejaksaaan bisa bertindak, berlaku, berbuat sesuai dengan keadilan dan hukum. Pertigaan yang tidak teratur diberi petugas pengatur. Kantor Pos lebih ramah para petugasnya. Penyediaan wi-fi ditempat umum semakin membaik.

            Penutup
Dari hasil mobile komplain yang dilakukan oleh MP3S kita dapat melihat bahwa meski dalam waktu sebentar tenyata banyak masyarakat yang memanfaatkan media tersebut untuk menyalurkan keluhannya akan pelayanan publik. Hal ini tentu tidak lepas dari media, sarana prasarananya yang dikemas menarik membuat masyarakat aktif mau ikut berpartisipasi.
 Maka diharapkan pemerintah bisa melakukan perbaikan dan peningkatan untuk mendorong pelayanan publik dengan mengajak masyarakat berpartisipasi melakukan pengaduan. Untuk itu pemerintah diharapkan menyediakan fasilitas dan sarana pengaduan yang strategis, menarik agar mudah diakses oleh  masyarakat umum dan tidak menakuti masyarakat yang melakukan pengaduan.
Pemerintah diharapkan juga bisa  menidaklanjuti berbagai keluhan yang masuk. Seperti meminta petugas pelayanan publik agar lebih ramah kepada masyarakat ketika menjalankan tugasnya. Tidak mengenakan biaya tinggi terhadap fasilitas publik yang sudah seharusnya disediakan oleh Negara. Menyediakan sarana parsarana pelayanan publik lebih baik. Pegawai pemerintah juga harus ingat bahwa mereka adalah petugas pelayanan publik yang kerja-kerjanya harus melayani masyarakat sesuai dengan profesi yang dijalaninya bukan mencari gaji semata.
Masyarakat juga diharapkan ikut aktif berpartisipasi dalam mendorong pelayanan publik lebih baik. Salah satu jalannya dengan aktif mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik seperti melakukan pengaduhan jika menemui permasalahan pelayanan publik.

Disusun oleh: Sulatri
Hasil diskusi bersama tim Analisis mobile conplain MP3S  (Adi Cahyo, Aniek Maharani,  Janti, Nanang) serta dukungan anggota MP3S

Referensi:
1.     Materi training polecy breaf, Alamsyah, Prorep
2.     www.yappika.or.id


NB; MP3S merupakan salah satu jaringan yang didirikan sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap pelayanan publik di Surakarta dan sekitarnya. Anggotanya: Faskel Monev Kec Serengan. Komunitas Pucang Sawit.  Komunitas Kedung Lumbu. Komunitas Jebres. Komunitas Kepatihan Kulon. Komunitas Banyuanyar. Komunitas Mangkubumen. Komunitas Danukusuman, Komunitas Kerten. Komunitas Joyontakan. Komunitas Nusukan.JARPPUK Ngudi Lestari. FKKB (Forum Komunikasi Keluarga Becak) Surakarta. FKKP (Forum Komunikasi Kader Posyandu) Surakarta. Fosminsa (Forum Studi & Silaturohmi Warga NU Surakarta). Gapoktan Tri Manunggal Tani. MPPS (Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta). Pattiro Surakarta, Sekar Asih, Bina Warga Sejahtera.

Sekber: Jl Tenojonoto 1 / 2, Danukusuman, RT 02/V, Serengan, Surakarta
Contak person: Alex Taufik 081226166555/Rully 085642111400
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar